Kementerian Luar Negeri arab saudi pada hari selasa 18 Maret 2025 mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan terbaru yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza. Kerajaan menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar hukum internasional dan menekankan pentingnya penghentian segera atas pembunuhan, kekerasan, dan penghancuran yang dilakukan Israel, serta mendesak perlindungan bagi warga sipil Palestina.
Arab Saudi juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan pelanggaran Israel dan mengakhiri penderitaan kemanusiaan yang parah bagi rakyat Palestina.
Pada hari selasa israel kembali melancarkan serangannya ke jalur Gaza dengan dalih ingin memburu para pemimpin hamas dan sebagai respon atas penolakan hamas terhadap kesepaakatan genjatan senjata yang diusulkan oleh israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 400 orang dilaporkan tewas sejak serangan ini terjadi selama bulan suci Ramadan, dengan banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan. Serangan tersebut dilakukan dengan pesawat tempur F-30 dan drone yang menyasar daerah-daerah yang menjadi target serangan meliputi lingkungan Al-Daraj, Mawasi, Khan Younis, dan Deir Al-Balah di Gaza Tengah.
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP bahwa operasi itu "akan terus berlanjut selama diperlukan, dan akan diperluas melampaui serangan udara" Dalam sebuah posting di Telegram pada Selasa dini hari waktu setempat, militer Israel mengatakan pihaknya saat ini melakukan serangan besar-besaran terhadap target-target milik Hamas di Jalur Gaza.
Serangan Israel di Gaza tersebut mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak. Forum Sandera dan Keluarga yang Hilang di Israel atau Hostages and Missing Families Forum merilis sebuah pernyataan yang mengutuk serangan baru di Gaza tersebut.
“Klaim bahwa perang sedang diperpanjang untuk pembebasan para sandera adalah sebuah penipuan, tekanan militer membahayakan para sandera dan tentara. Kita harus kembali ke gencatan senjata,” bunyi pernyataannya. Mereka menambahkan, pemerintah Israel telah “memilih untuk menelantarkan para sandera”.
Koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki telah menggambarkan serangan baru Israel di wilayah tersebut sebagai tindakan yang “tidak masuk akal”. Houthi Yaman telah mengeluarkan sebuah pernyataan untuk mendukung rakyat Palestina setelah Israel kembali melakukan serangan udara di Gaza.
“Rakyat Palestina tidak akan ditinggalkan sendirian dalam pertempuran ini, dan Yaman akan melanjutkan dukungan dan bantuannya serta meningkatkan langkah-langkah konfrontasi,” terang dewan politik tertinggi Houthi.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengecam Israel usai menyerang habis-habisan Jalur Gaza dan menyebabkan ratusan orang meninggal. "Indonesia mengecam keras serangan terbaru Israel ke Gaza (17/3) .. di bulan suci Ramadan," demikian rilis Kemlu pada Selasa (18/3), dikutip X.
Comments0