Presiden Uni Emirat Arab, Mohamed Bin Zayed melakukan dialog via telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin guna membahas kerja sama kedua negara dalam forum OPEC+ dan dinamika perang Rusia-Ukraina. Panggilan tersebut dilakukan pada hari senin ( 24/3) bertepatan dengan pertemuan rusia – amerika serika di arab saudi untuk membahas konflik di ukraina.
Dalam kesempatan itu, kedua presiden berkomitmen mempererat kerjasama dalam forum negara produsen minyak OPEC+ untuk menjaga stabilitas pasar minyak dunia serta mentaati semua kesepakaan yang telah dibuat dalam forum tersebut. termasuk kesepakatan yang dibuat pada februari 2025 dimana kelompok OPEC+ sepakat untuk mempertahankan pemangkasan produksi minyak hingga kuartal pertama 2025, kemudian akan mulai menaikkan produksi secara bertahap mulai April 2025, dengan Uni Emirat Arab memulai kenaikan sebesar 138.000 barel per hari.
Dalam konteks yang berbeda, Mohamed Bin Zayed menyatakan dukungannya terhadap dialog yang sedang berlangsung antara Rusia-AS mengenai konflik di Ukraina dan menyambut baik konsultasi antara kelompok ahli kedua negara yang berlangsung di Riyadh pada hari Senin. Konsultasi tersebut diharapkan akan mampu melahirkan kesepakatan gencatan senjata parsial yang mencakup larangan untuk menyerang fasilitas energi, kebebasan navigasi kapal-kapal di laut hitam dan upaya gencatan senjata penuh.
Selama perang ukraina berlangsung UEA tetap menjalin hubungan yang harmonis dengan Rusia dengan mengedepankan Sikap netral dalam merespon konflik tersebut, Meskipun banyak negara barat yang menginginkan UEA untuk memberikan sanksi terhadap rusia namun UEA menolaknya dan lebih mendorong dialog untuk menyelesaikan konflik. Penolakan tersebut disebabkan karena sanksi akan menghambat bisnis yang selama ini telah terjalin dengan rusia dimana rusia telah menjadi pasar utama bagi barang microship dan suku cadang elektronik yang dimiliki oleh UEA. Abu Dhabi juga menampung lebih dari 4.000 perusahaan Rusia dan saat ini sedang dalam pembicaraan dengan Rusia mengenai perjanjian perdagangan bebas antara UEA dan Uni Ekonomi Eurasia yang dipimpin Rusia. Dalam sektor energi rusia telah membantu UEA dalam pembangunan fasilitas energi nuklir yang ada di albarakah dan berpotensi tetap berlanjut dalam jangka panjang.
Dalam konteks konflik di ukraina UEA telah banyak terlibat dalam proses pertukaran tahanan antar kedua negara dimana pertukaran terbaru pada 19 Maret 2025 menjadi pertukaran yang ke 13 yang berhasil dilakukan oleh UEA dalam membebaskan tahanan perang yang dimiliki oleh kedua negara. Selama pertukaran tersebut UEA telah berhasil membebaskan sekitar 3.233 tahanan dari kedua negara semenjak awal perang.
Terkait ini, Presiden Vladimir Putin mengapresiasi tindaka UEA tersebut dan mengucapkan rasa terimakasihnya terhadap upaya kemanusiaan yang dilakukan selama ini “
Sumber : Alarabiya
Comments0