Kondisi Jalur Gaza yang diserah oleh israel
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dengan tegas menolak pelanggaran Israel terhadap hukum internasional dan kemanusiaan di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Badan baru yang dibentuk ini tugasnya untuk merelokasi warga Palestina ke negara ketiga yang tidak disebutkan.
"(Arab Saudi mengutuk) pengumuman otoritas pendudukan Israel tentang pembentukan badan yang bertujuan untuk menggusur warga Palestina dari Jalur Gaza," Kata Kementerian dalam sebuah pernyataan, dilansir Arab News pada Senin (24/03/2025).
Israel mengatakan sedang membentuk badan pemerintah untuk mengawasi "keberangkatan sukarela" warga Palestina dari Jalur Gaza setelah mendapat persetujuan dari kabinet keamanan Israel selama akhir pekan.
Sejak akhir tahun 2023, setidaknya ada 50.000 orang yang tewas selama operasi militer Israel di Jalur Gaza dan hampir 1,9 juta warga Palestina di Gaza kini mengungsi di dalam negeri. Badan baru Israel akan ditugaskan untuk merelokasi warga Palestina ke negara ketiga yang tidak disebutkan di bawah pengawasan Kementerian Pertahanan.
Pada hari Senin (24/03/2025), Arab Saudi juga mengecam persetujuan pembangunan 13 pos terdepan pemukim ilegal di Tepi Barat selama akhir pekan. Kementerian Saudi mengatakan bahwa keputusan itu dibuat "Sebagai persiapan untuk melegalkan sebagai pemukiman kolonial."
Saudi Press Agency juga melaporkan, kementerian tersebut menambahkan bahwa perdamaian abadi hanya dapat dicapai jika rakyat Palestina memperoleh hak-hak mereka yang sah dan mendirikan negara merdeka di perbatasan pra-1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Total Korban Tewas di Gaza pada Bulan Ramadan Pada Maret 2025 yang bertepatan dengan bulan Ramadan, Israel kembali melancarkan serangan yang menyebabkan ratusan orang tewas.
Menurut WAFA, otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi total korban yang wafat meningkat menjadi 50.021 yang tercatat dengan 113.274 lainnya yang mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
Comments0