Arabnesia ( 03/9), Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Arab Saudi, Abdul Hamid, menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas maraknya aksi demonstrasi buruh dan mahasiswa di Indonesia. Ia menegaskan, SBMI mendukung penyampaian aspirasi secara damai dan menolak segala bentuk aksi anarkis.
Abdul Hamid mengingatkan bahwa buruh migran di Arab Saudi tidak diperkenankan melakukan unjuk rasa maupun aksi solidaritas di ruang publik karena aturan ketat dari pemerintah setempat. “Kami mengimbau agar buruh migran tetap fokus bekerja dan tidak terprovokasi, karena konsekuensinya sangat berat di Arab Saudi,” ujarnya.
Terkait situasi di Indonesia, SBMI mendukung perbaikan gaji dan peningkatan kesejahteraan buruh, sekaligus mendesak pemerintah memenuhi janji penyediaan lapangan pekerjaan yang mencukupi dan gaji layak. Sebagai bentuk kepedulian, SBMI juga berencana menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa.
Dalam kesempatan itu, SBMI turut mengingatkan masyarakat diaspora di Arab Saudi agar lebih selektif dalam menyikapi informasi di media sosial, termasuk TikTok, Instagram, dan Facebook, agar tidak terjebak pada konten provokatif.
Gelombang demonstrasi di Indonesia sendiri kian meluas sejak akhir Agustus 2025. Ribuan mahasiswa, buruh, dan masyarakat sipil turun ke jalan menuntut perbaikan kesejahteraan, penghapusan outsourcing, serta pengesahan RUU Perampasan Aset. Aksi ini juga dipicu oleh insiden tewasnya seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang tertabrak mobil taktis Brimob saat unjuk rasa di Jakarta. Hingga awal September, sedikitnya sepuluh orang dilaporkan tewas dan ribuan lainnya ditahan dalam rangkaian protes di berbagai kota.
Penulis : Admin
Comments0