Riyadh, Arab Saudi, Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, PPI Arab Saudi menggelar tasyakuran dan refleksi perjuangan pemuda Indonesia di Exit 8, Riyadh, pada Selasa lalu (28/10/2025). Acara ini dihadiri oleh segenap pelajar, pekerja migran, dan masyarakat Indonesia yang berdomisili di wilayah Arab Saudi.
Acara dibuka dengan pembacaan doa dan nyanyian lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, yang kemudian dilanjutkan dengan arahan oleh Ketua PPI Arab Saudi, Muh. Rifki. Dalam arahannya, Rifki menegaskan bahwa makna Sumpah Pemuda bukan hanya diperingati lewat kata-kata, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata, di mana pun para pemuda berada termasuk di perantauan.
“Semangat persatuan yang diikrarkan para pemuda pada tahun 1928 harus kita hidupkan di sini dan sekarang. Kini perjuangan kita adalah menjaga nama baik bangsa, menjaga martabat di tanah perantauan, dan menjadi bagian dari solusi bukan menjadi bagian dari masalah,” ujar Rifki.
Dalam pidatonya, Rifki juga menyoroti salah satu isu nasional yang mendapat perhatian besar pemerintah Indonesia, yaitu tingginya jumlah TKI ilegal yang berangkat ke Arab Saudi melalui jalur tidak resmi. Dia anggotakan beberapa datang dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) yaitu :
· Tercatat sekitar 183.000 pekerja migran Indonesia yang berangkat ke Arab Saudi secara ilegal selama moratorium penempatan ke Arab Saudi berlangsung sejak 2011. Rata-rata setiap tahun diperkirakan 25.000 orang tetap nekat berangkat secara ilegal ke Arab Saudi meskipun moratorium telah diterapkan.
· Pemerintah pada tahun 2025 menargetkan apabila moratorium dicabut, jumlah TKI yang ditempatkan di Arab Saudi bisa mencapai 400.000 orang , dengan potensi remitansi mencapai sekitar Rp 41,3 triliun.
· Di sisi lain, pemerintah juga menyebut bahwa pengiriman secara ilegal ini meningkatkan risiko pekerja tidak terlindungi secara hukum, sosial dan ekonomi.
Dia menekankan bahwa dalam situasi seperti ini, pemuda diaspora Indonesia memiliki peran strategis sebagai agen sosialisasi , pendidik masyarakat , dan pengawal informasi masyarakat yang dapat membantu pemerintah dan memahami betapa pentingnya pekerjaan yang legal, aman, dan dilindungi.
“Saudara-saudara kita yang berangkat tanpa dokumen resmi ke Arab Saudi sangat rawan karena mereka tidak terlindungi, bahkan permohonan untuk masuk ke data pemerintah pun sulit. Di dalamnya pemuda kita harus hadir: memberi pemahaman, memberi akses informasi, menjadi penghubung antara masyarakat dan negara,” lanjut Rifki.
Melalui kegiatan ini, PPI Arab Saudi berharap semangat Sumpah Pemuda tidak hanya sekedar seremonial, namun benar-benar terwujud dalam tindakan nyata di tanah perantauan. Dengan menjadi jembatan informasi dan motivasi, generasi muda Indonesia di luar negeri dapat turut mendukung upaya nasional dalam menekan keluarnya TKI ilegal, menjaga citra Indonesia, dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa.
“Mari kita jadikan perantauan ini sebagai ladang perjuangan baru: bukan hanya untuk diri kita, tetapi untuk bangsa yang kita cintai. Pemuda Indonesia, bersatu dan bertindak!” tutup Rifki mengakhiri Segalanya.
Sumber : Kegiatan Tasyukaran PPI Arab Saudi
Comments0